1. Dugderan
Dugderan adalah upacara tradisional yang
dilakukan oleh warga Kota Semarang dalam menyambut datangnya bulan suci
Ramadhan.
Dugderan ini diawali dengan pemukulan beduk yang
berbunyi dug dug dug, lalu disambut dengan suara dentuman meriam der sehingga
masyarakat setempat menamakannya dengan nama Dugderan.
Setelah prosesi Dugderan selesai digelar pawai
keliling kota dimana masyarakat tumpah ruah berpakaian adat dan menyajikan
aneka festival tradisonal khas Semarang yang ditujukan untuk menyambut
datangnya bulan puasa yaitu Bulan Ramadhan di Kota Semarang.
2. Magengan
Megengan berasal dari kata megeng yang artinya
menahan. Tidak hanya menahan nafsu makan dan minum , tetapi juga menahan dari segala nafsu ,
seperti amarah dan juga hal-hal yang bisa membatalkan puasa. Maksud sebenarnya
dari Megengan adalah bahwa sebentar lagi mau memasuki bulan suci Ramadhan
karena di bulan tersebut umat muslim
berkewajiban untuk melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh. Megengan biasanya
dilakukan menjelang minggu terakhir di bulan Sya’ban. Menurut ceritanya,
Tradisi Megengan ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada saat penyebaran
agama Islam di Jawa, terutama Jawa Timur.
Menurut ceritanya, kue apem dan pisang raja ini
apabila disatukan akan menjadi payung. Payung melambangkan perlindungan dari
segala cobaan selama menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Dilihat dari bahan
dasarnya, kue apem melambangkan kebersihan dan kesucian, karena bahan dasarnya
adalah beras putih. Warna putih melambangkan kesucian. Kemudian santan,
merupakan sari buah kelapa yang juga mempunyai arti “Santen” sebagai akronim dari kata Jawa
Sagetho Nyuwun Pangapunten yang berarti permohonan maaf. Sedangkan gula
dan garam melambangkan perasaan hati. Sehingga apabila semua bahan-bahan itu dijadikan
satu maka mempunyai makna simbolis,
yaitu kesucian dan ketulusan perasaan hati manusia. Jadi secara simbolis , makan kue apem bisa
diartikan memohon maaf kepada keluarga, sanak saudara dan teman. Dan setelah
makan kue apem ini , biasanya orang-orang saling bersalaman saling meminta maaf
dan kemudian membaca doa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar